Ada Berapakah Jumlah Malaikat Yang Wajib Kita Ketahui Sebutkan

Ada Berapakah Jumlah Malaikat Yang Wajib Kita Ketahui Sebutkan

Hamba Allah yang Dimuliakan

Semua malaikat memiliki kedudukan yang tinggi di mata Allah, karena malaikat menjadi makhluk yang paling dimuliakan oleh Allah SWT.

Malaikat menjadi makhluk Allah yang paling taat baik dari ucapan ataupun perbuatan yang dilakukannya.

Ada sosok malaikat yang pernah bertanya kepada Nabi Muhammad, tentang tiga pondasi dalam hidup yang berkaitan dengan keberagaman dalam hidup kita. Jawabannya adalah ihsan, iman, dan islam.

Dalam ketiga pondasi itu terdapat makna dan apa saja hubungannya dengan Al Quran karena ketiga pondasi itu tak dapat dipisahkan.

Maka hidup pun akan menjadi lebih berkah dan kesucian islam selalu terjaga dengan baik.

Tidak Menyukai Bau Anjing dan Patung

Sifat lainnya yang dimiliki oleh malaikat adalah tak suka dengan bau anjing ataupun patung. Bahkan malaikat tak akan pernah masuk ke dalam rumah yang ada patung atau anjingnya.

Mempercayai Rezeki yang Diberi oleh Allah

Malaikat Mikail memiliki tugas dalam menjadi perantara untuk memberi rezeki dari Allah pada seluruh makhluk hidup di dunia.

Setiap manusia tentu akan berusaha untuk mendapat rezeki, yang dimana rezeki tersebut juga adalah pemberian Allah.

Hikmah Dalam Beriman Kepada Malaikat

Malaikat menjadi salah satu makhluk Allah yang diciptakan dari cahaya. Jumlah malaikat yang sesungguhnya selain ke-10 malaikat, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah.

Tapi ada macam-macam nama malaikat dan tugasnya yang wajib dipercaya dari 10 malaikat tersebut.

Beriman kepada malaikat membuat setiap muslim mampu mengambil hikmah dari iman kepada malaikat. Berikut ini hikmah dari iman kepada malaikat:

Cakupan Iman Kepada Malaikat

Hafalan nama malaikat dan tugasnya harus menjadi sesuatu yang selalu diingat, karena itu penting.

Penting juga mengajarkan hal itu pada anak-anak sejak dini agar mereka juga mengenal malaikat. Keimanan seorang muslim pada malakat harus mengandung hal-hal seperti di bawah ini:

Keimanan seseorang pada malaikat akan menjadi tidah sah apabila salah satu unsur di atas tidak dilakukan.

Baik keimanan yang sifatnya global atau keimanan yang sifatnya terperinci. Batal keimanannya pada malaikat dan batal semua keimanannya jika unsur di atas tidak dijalankan.

Nama Malaikat dan Tugasnya

Salah satu rukun iman yang wajib diimani adalah iman kepada malaikat. Tidak sah jika manusia mengimani seluruh rukun iman tetapi tidak mengimani keberadaan malaikat.

Berikut ini urutan nama malaikat dan tugasnya serta pernjelasannya:

Malaikat Allah yang pertama dan sudah tidak asing lagi adalah Malaikat Jibril. Tugas dari Malaikat Jibril adalah menyampaikan tugas para Rasul Allah.

Lebih tepatnya lagi untuk menyampaikan wahyu pada Nabi dan Rasul yang diberikan oleh Allah.

Dibalik tugas menyampaikan wahyu tersebut, Malaikat Jibril juga memiliki tugas lainnya yaitu meniupkan ruh pada semua janin yang berada di dalam perut manusia sebelum ia lahir ke dunia.

Malaikat Jibril juga bertugas untuk menahan/memenuhi tugas manusia.

Bahkan ia juga bertugas untuk membawa rahmat yang ditujukan pada orang-orang yang senantiasa masih menjaga kesuciannya, ketika ia sedang mengalami sakaratul maut.

Tugas berikutnya dimiliki oleh Malaikat Mikail, yaitu memberikan rezeki kepada seluruh umat manusia di dunia.

Semua makhluk yang berada di bumi diberi rezeki oleh Allah dengan melalui perantara Malaikat Mikail.

Jadi, untuk pembagian rezeki ini tak hanya untuk manusia saja tapi untuk semua makhluk yang ada di bumi.

Tugas lainnya dari Malaikat Mikail adalah mengatur angin dan juga hujan saat turun ke bumi.

Bahkan ia pun yang bertugas untuk mengatur tanaman yang ada di sekitar kita.

Malaikat Mikail memiliki kendali atas semua itu dan tentunya atas izin dari Allah SWT.

Bahkan Rasulullah SAW pernah menyebutkan nama Malaikat Mikail, dan mengatakan bahwa Mikail menjadi salah satu malaikat yang selalu membantunya dari atas langit.

Nama malaikat dan tugasnya menurut alkitab yang berikutnya adalah Malaikat Israfil.

Tugas yang dimiliki oleh malaikat ini adalah yang paling banyak dikenal oleh manusia yaitu peniup sangkakala ketika tiba nanti hari akhir atau hari kiamat.

Sangkakala itu hampir serupa dengan alat musik tiup terompet, yang nantinya akan ditiup oleh Malaikat Israfil yang juga atas perintah dari Allah SWT saat waktunya sudah tiba.

Ketika hari kiamat tiba Malaikat Israfil pun akan meniup sangkakala dan semua makhluk hidup yang bernyawa akan mati.

Malaikat Israfil akan meniupkan sangkakala ini selama beberapa kali.

Sesudah tiupan yang pertamanya selesai Allah pun akan menghidupkan lagi malaikat israfil, kemudian memerintahkannya untuk meniup kembali sangkakala untuk yang kedua kalinya.

Jika tiupan yang kedua sudah selesai Allah pun akan membangkitkan lagi semua makhluk hidup yang telah mati.

Setelah tiupan kedua itulah muncul hari kebangkitan, yang dimana semua makhluk hidup menunggu keputusan dari Allah.

Tak kalah terkenalnya dari Malaikat Israfil, tentu sudah tidak asing juga dengan Malaikat Izrail.

Tugas dari Malaikat Izrail adalah untuk mencabut nyawa semua makhluk hidup yang ada di dunia ini.

Seluruh makhluk yang bernyawa tentu akan merasakan kematian dan mengalaminya. Kematian adalah suatu proses dalam mencabut nyawa.

Itulah salah satu tugas dari Malaikat Izrail, yang mencabut nyawa semua makhluk Allah.

Nama Malaikat Izrail sangat dikenal oleh seluruh umat muslim karena berkaitan dengan kematian yang akan kita alami nantinya.

Malaikat Izrail sangat taat terhadap apa yang diperintahkan oleh Allah SWT.

Walaupun ia harus membinasakan apapun yang hidup tapi ia tega untuk mencabut nyawa semua makhluk hidup.

Asalkan itu memang perintah yang berasal dari Allah SWT, maka ia akan mematuhinya.

Nama malaikat dan tugasnya dalam Al Quran selanjutnya adalah Malaikat Munkar.

Pada saat manusia sudah berada di alam kubur malaikat akan mendatanginya dan juga bertanya kepadanya.

Tugas malaikat yang bertanya pada manusia yang telah meninggal itulah yang dilakukan oleh Malaikat Munkar.

Malaikat Munkar pun akan bertanya pada manusia tersebut tentang keimanan darinya.

Bahkan ia pun akan mendatangi manusia yang semasa hidupnya di dunia sering melakukan banyak keburukan.

Malaikat Munkar akan mulai bertanya pada pada saat proses penguburan dari si orang tersebut sudah selesai.

Setelah 70 langkah orang yang menemaninya ke kuburan itu pergi, maka datanglah Malaikat Munkar ke sana.

Diceritakan juga bahwa wujud Malaikat Munkar ketika mendatangi manusia itu sangat menyeramkan. Ia akan datang sambil membawa godam yang akan menjadi senjatanya.

Apabila manusia yang ia tanya tidak menjawab apa yang ditanyakan oleh malaikat, maka ia akan menghantam tubuh manusia tersebut sampai hancur.

Kemudian manusia yang sudah mati tersebut dibangkitkan lagi dan juga akan diberi pertanyaan yang sama seperti sebelumnya.

Apabila pertanyaannya masih belum bisa ia jawab maka ia akan kembali hancur. Begitulah seterusnya yang terjadi di alam kubur hingga tiba hari kebangkitan nanti.

Selain Malaikat Munkar, yang juga bertugas untuk berada di alam kubur adalah Malaikat Nakir.

Tugas tersebut juga dilakukan oleh contoh nama malaikat dan tugasnya yang berikutnya yaitu Malaikat Nakir.

Tapi tugas dari Malaikat Nakir ini adalah kebalikan dari tugas Malaikat Munkar.

Malaikat Nakir bertugas untuk datang kepada manusia yang sudah meninggal dan selama ia hidup di dunia ia selalu berbuat baik.

Wujud Malaikat Nakir saat mendatangi manusia yang telah mati tersebut yaitu enak dipandang dan sangat indah.

Diceritakan juga bahwa manusia yang saat di alam kubur didatangi oleh Malaikat Nakir maka ia kelak ia akan masuk ke surganya Allah.

Apa saja nama malaikat dan tugasnya, ada lagi tugas lain dari malaikat yang ke-7 yaitu Malaikat Raqib.

Jangan pernah ragu untuk melakukan hal baik apapun bentuknya, walaupun tidak ada orang yang melihat hal itu.

Hal itu disebabkan oleh adanya malaikat yang mencatat semua amal baik yang sudah kita lakukan.

Inilah tugas dari Malaikat Raqib yaitu mencatat seluruh amal baik yang kita lakukan selama di dunia.

Ia akan mencatat sekecil apapun kebaikan yang dilakukan selama manusia hidup di dunia.

Kebalikan dari tugas Malaikat Raqib, tugas dari Malaikat Atid adalah mencatat seluruh amal buruk yang dilakukan manusia selama di dunia. Semua amal buruk yang kita lakukan akan dicatat oleh Malaikat Atid.

Walaupun perbuatan buruk itu tidak dilihat oleh siapapun tetapi Malaikat Atid melihat dan akan mencatatnya.

Seluruh amalan yang dilakukan oleh manusia misalnya amalan yang buruk akan diadili dan dipertanggung jawabkan di hari akhir nantinya.

Nama malaikat dan tugasnya beserta dalilnya adalah Malaikat Malik. Tugas dari Malaikat Malik ini adalah untuk menjaga pintu neraka.

Neraka menjadi tempat hukuman untuk orang-orang yang sering sekali melanggar perintah dari Allah.

Orang-orang yang tidak beriman kepada Allah juga akan ditempatkan di neraka, yang nantinya akan dijaga oleh Malaikat Malik.

Tak hanya pintu neraka saja yang dijaga oleh malaikat, tapi juga pintu surga yang dijaga oleh malaikat berikutnya yaitu Malaikat Ridwan. Surga menjadi tempatnya orang yang sudah beriman kepada Allah.

Surga juga menjadi tempatnya orang-orang yang melakukan banyak amal baik, yang selalu mengikuti perintah Allah dan menjauhi semua laranganNya.

Mereka akan ditempatkan di surga oleh Allah yang saat itu dijaga oleh Malaikat Ridwan.

Baca juga:   5 Sifat Nabi Muhammad yang Patut Ditiru Umat Islam

Sebagian kita memiliki anggapan bahwa jumlah malaikat ini hanya sepuluh, atau tidak lebih dari sepuluh saja. Apakah ini anggapan yang benar?

Yang benar, jumlah malaikat itu tidak terhitung. Tidak ada yang bisa menghitung jumlah malaikat kecuali hanya Allah Ta’ala saja. Hal ini berdasarkan dalil-dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah. Allah Ta’ala berfirman,

وَمَا جَعَلْنَا أَصْحَابَ النَّارِ إِلَّا مَلَائِكَةً وَمَا جَعَلْنَا عِدَّتَهُمْ إِلَّا فِتْنَةً لِّلَّذِينَ كَفَرُوا لِيَسْتَيْقِنَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ وَيَزْدَادَ الَّذِينَ آمَنُوا إِيمَاناً وَلَا يَرْتَابَ الَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ وَالْمُؤْمِنُونَ وَلِيَقُولَ الَّذِينَ فِي قُلُوبِهِم مَّرَضٌ وَالْكَافِرُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَذَا مَثَلاً كَذَلِكَ يُضِلُّ اللَّهُ مَن يَشَاءُ وَيَهْدِي مَن يَشَاءُ وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ وَمَا هِيَ إِلَّا ذِكْرَى لِلْبَشَرِ

“Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat. Dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin, dan supaya orang yang beriman bertambah imannya, dan supaya orang-orang yang diberi Al Kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan), “Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia.” (QS. Al-Mudatsir [74]: 31)

Baca Juga: Kedudukan Iman terhadap Malaikat

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda ketika menceritakan peristiwa Isra’ dan Mi’raj dalam sebuah hadits yang panjang,

فَرُفِعَ لِي البَيْتُ المَعْمُورُ، فَسَأَلْتُ جِبْرِيلَ، فَقَالَ: هَذَا البَيْتُ المَعْمُورُ يُصَلِّي فِيهِ كُلَّ يَوْمٍ سَبْعُونَ أَلْفَ مَلَكٍ، إِذَا خَرَجُوا لَمْ يَعُودُوا إِلَيْهِ آخِرَ مَا عَلَيْهِمْ

“Kemudian aku ditampakkan al-Baitul Ma’mur. Aku bertanya kepada Jibril, lalu dia menjawab, ‘Ini adalah al-Baitul Ma’mur, setiap hari ada tujuh puluh ribu malaikat mendirikan shalat di sana. Jika mereka keluar (untuk pergi shalat), tidak ada satu pun dari mereka yang kembali.’” (HR. Bukhari no. 3207)

Dari sahabat Abu Dzarr radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنِّي أَرَى مَا لَا تَرَوْنَ، وَأَسْمَعُ مَا لَا تَسْمَعُونَ أَطَّتِ السَّمَاءُ، وَحُقَّ لَهَا أَنْ تَئِطَّ مَا فِيهَا مَوْضِعُ أَرْبَعِ أَصَابِعَ إِلَّا وَمَلَكٌ وَاضِعٌ جَبْهَتَهُ سَاجِدًا لِلَّهِ

“Sesungguhnya aku melihat yang tidak kalian lihat, mendengar yang tidak kalian dengar, langit merintih, dan laik baginya merintih. Tidaklah di sana ada tempat untuk empat jari, melainkan ada malaikat yang meletakkan dahinya seraya bersujud kepada Allah.” (HR. Tirmidzi no. 2312, dinilai hasan oleh Al-Albani)

Maksudnya, karena banyaknya jumlah malaikat, sehingga langit pun merintih ketika menopang berat mereka. Ini adalah permisalan jumlah malaikat yang sangat banyak.

Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ السَّابِعَةِ، أَوِ التَّاسِعَةِ وَعِشْرِينَ، وَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ تِلْكَ اللَّيْلَةَ أَكْثَرُ فِي الْأَرْضِ مِنْ عَدَدِ الْحَصَى

“Malam lailatul qadar adalah malam yang kedua puluh tujuh atau kedua puluh sembilan. Jumlah malaikat di bumi ketika itu lebih banyak dari jumlah yang bisa terhitung.” (HR. Ibnu Khuzaimah dalam Shahih-nya, 3: 332, no. 2194. Sanadnya dinilai hasan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah)

Dari ibunda ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidaklah ada tempat untuk telapak kaki di langit dunia, kecuali di sana terdapat malaikat yang sedang sujud atau berdiri (shalat). Inilah perkataan malaikat,

وَمَا مِنَّا إِلَّا لَهُ مَقَامٌ مَّعْلُومٌ  ؛ وَإِنَّا لَنَحْنُ الصَّافُّونَ ؛ وَإِنَّا لَنَحْنُ الْمُسَبِّحُونَ

“Tiada seorang pun di antara kami (malaikat), melainkan mempunyai kedudukan yang tertentu. Dan sesungguhnya kami benar-benar bershaf-shaf (dalam menunaikan perintah Allah). Dan sesungguhnya kami benar-benar bertasbih (kepada Allah).” (QS. Ash-Shaaffat [37]: 164-166)  (HR. Abu Asy-Syaikh dalam Al-‘Uzhmah, 1: 260. Dinilai hasan oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah, 3: 49)

Dalil-dalil ini menunjukkan banyaknya jumlah malaikat. Dan tidak ada yang mengetahui jumlahnya kecuali Allah Ta’ala. Membahas masalah ini (jumlah pasti dari malaikat) tidaklah diperbolehkan, karena itu termasuk dalam perkara ghaib yang tidak Allah Ta’ala jelaskan kepada mukallaf. Kewajiban kita terhadap perkara ghaib semacam ini adalah diam dari perkara yang tidak disebutkan secara rinci oleh Allah Ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam.

@Rumah Kasongan, 2 Rabi’ul awwal 1442/ 9 Oktober 2021

Penulis: M. Saifudin Hakim

Artikel: Muslim.or.id

Disarikan dari kitab Haqiqatul Malaikat karya Ahmad bin Muhammad bin Ash-Shadiq An-Najar, hal. 50-51. Kutipan-kutipan dalam artikel di atas adalah melalui parantaraan kita tersebut.

Bisa Merubah Wujud

Malaikat juga merupakan makhluk yang bisa merubah wujud atau bentuknya sendiri.

Bahkan malaikat bisa berwujud seperti manusia pada umumnya, atau bisa juga berwujud seperti binatang misalnya kuda.

Selalu Takut dan Patuh Pada Allah

Manusia adalah makhluk yang lalai sehingga manusia sering sekali mendahulukan hal lainnya dibandingkan dengan menjalankan perintah dari Allah.

Namun kebalikan dari sifat malaikat yang tidak pernah lalai pada perintah Allah sedikit pun.

Bahkan malaikat juga akan sangat takut apabila ia tidak menjalankan secara langsung perintah dari Allah.

Tak heran jika malaikat selalu mematuhi semua hal yang telah ditugaskan oleh Allah, karena sifatnya yang selalu patuh dan taat.

Mengenal Malaikat Lebih Dekat

Rukun iman yang kedua adalah iman kepada malaikat jangan hanya menjadi ucapan saja.

Namun kenali juga malaikat lebih dekat dengan beberapa hal penting yang harus diketahui seperti berikut ini:

Tak hanya nama malaikat dan tugasnya Islam saja yang diketahui, tapi ketahui juga bagaimana wujud dari malaikat.

Mengimani wujud atau keberadaan malaikat menjadi salah satu syarat sah dalam iman kepada malaikat bagi manusia.

Allah SWT menciptakan malaikat dari cahaya dan wujud dari malaikat ini benar-benar ada, tidak seperti apa yang diyakini oleh orang-orang yang sesat.

Mereka bahkan mengingkari keberadaan malaikat sebagai makhluk Allah.

Mereka juga menyatakan bahwa malaikat itu hanya kiasan semata dan sebuah kekuatan manawi yang merupakan suatu kekuatan baik, yang tersembunyi di dalam diri sebuah makhluk.

Anggapan seperti ini adalah anggapan yang mendustakan Al Quran, hadist-hadist Nabi yang sudah shahih, dan kesepakatan para kaum muslimin.

Sehingga ada dalil yang menjelaskan bahwa malaikat itu murni ciptaan Allah dan bukan merupakan kekuatan manawi.

Sebagaimana yang pernah diucapkan oleh orang-orang yang sesat dan seluruh kaum muslimin sudah sepakat dengan hal itu.